Pages

Subscribe:

Sabtu, 31 Maret 2012

Kisah Hidupku yang Tragis ( Cerpen )


Author POV

Seorang anak laki-laki duduk di bawah pohon beringin. Dia terlihat sedang melamun, pikirannya menerawang ke atas. Tak satu orang pun tau apa yang sedang dia pikirkan. Yang orang-orang tau, dia hanyalah seorang anak Paranormal di kampungnya. Ibunya telah lama meninggalkan dia bersama ayahnya. Setiap hari ia selalu sendiri bertemankan sepi. Tidak ada satu oran yang mau berteman dengannya. Mereka menganggap pekerjaan ayah dari anak laki-laki itu adalah menyekutukan Tuhan, yaitu Dukun santet. Kepastian tentang kabar itu tak ada yang mengetahuinya. 





Reza POV 
Inilah kebiasaan ku setiap senja. Duduk dibawah pohon beringin ini dan melamun. Aku lelah bila harus di ejek teman-teman sebayaku yang mengatakan aku anak Dukun Santet. Pdahal aku tau Ayahku hanya lah diberi kepandaian sedikit untuk mengobati orang dari Tuhan. Ayah selalu mengatakn agar aku bisa tegar menghadapi cemoohan orang-orang. Ayahku adalah seorang Paranormal, bagiku dengan pekerjaan inilah ia dapat menghidupi aku dan juga dirinya sendiri. 
Pikiran buruk itu kembali menghantui otakku, semua tentang aku dan ayah. Apa maksud dari semua ini ?
Aku segera melangkah dengan cepat untuk sampai dirumah tuaku yang dapat terbilang cukup menyeramkan.


" Ayah " ucapku. 
Tak ada jawaban
" Ayah " ucapku lagi
Masih sama seperti keadaan yang tadi, semua nampak hening. 
Aku kembali melangkahkan kaki ku ke ruangan kerja Ayah yang tak pernah aku masuki. Kutemukan keadaan ruangan yang berantakan dan anehnya tak ada ayah disana. Pikiranku melambung tinggi, ntah apa yang aku pikirkan. Sepintas aku hanya dapat melihat gambaran banyak warga yang sedang menyeret paksa seorang laki-laki lemah. 
Kuperhatikan lagi lekuk wajah laki-laki tak berdaya itu, dan benar DIA AYAHKU 
Secepatnya aku berlari ketempat yang aku ingat tadi. 
Hanya satu pertanyaan yang ada diotakku AYAHKU ?? DIA DIMANA ?? 
Segerombolan warga yang berada dalam bayangan ku tadi tertawa bahagia, apa yang tlah mereka lakukan pada ayahku ????

" Akhirnya mati juga Dukun Santet itu ! Hahaha " ucap seorang warga
" Iyah, setelah ditusuk dengan sepuluh tombak dengan mata tombak yang runcing, dia memang Dukun Santet. Untung saja Pak Rafael mengatakannya dengan kita  " sambung warga lainnya

Degg
Ayah mati ! Ditusuk tombak ! Karna Pak Rafael !

Dengan air mata yang menetes aku melihat seorang lelaki terbaring diatas sususnan kayu dan ditubuhnya tertancap 10 tombak. Lelaki itu ayah ku, tubuhnya bersimbah dengan darah segar.

" Ayah ! " teriak ku histeris 
" Ayah, bangun, Yah. Jangan tinggalin Reza, Ayah udah janji gak akan ninggalin Reza seperti Ibu . Bangun Ayah, Reza mohon " ucap Reza menangis

AKU BERSUMPAH AKAN MEMBALAS SEMUA PERBUATAN KEJI MEREKA TERHADAP AKU DAN AYAH. AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN SATU ORANG DARI MEREKA HIDUP TENANG BAHKAN ANAK MEREKA PUN AKAN KU BUAT MATI DENGAN KEADAAN LEBIH MENGENASKAN DARI PADA KEAADAN MEREKA MEMBUNUH AYAH "
teriakku.

JDARRRR
bunyi petir menggelegar, hujan pun turun dengan derasnya. Aku mengangkat mayat ayahku dan akan aku kuburkan dengan layak.




Ayah semuanya aku lakukan untuk ayah 
Disaat aku tau hanya engkau yang aku punya
Aku sangat menyayangimu
Menginginkan mu berada disisiku

Kini semuanya sirna
Ayah pergi dengan kebahagiaan pahit
Hanya duka yang dibawa
Matipun karna terpaksa

Aku tlah brsumpah 
Menuntut balas pada mereka
Yang melukaimu dengan nyawa
Kaupun pergi dan terbawa

Aku sendiri menahan perih
Biarlah dosa kutanggung diri
Rasa bersalah tlah mati
Biarkan aku ikut pergi









5 TAHUN KEMUDIAN 



Author POV



" Hei, kalian udah pada ngumpul aja ! " ucap seorang gadis cantik
" Eh, kamu Nis. Kapan pulang ? " tanya lelaki yang bermuka tampan
" Kemarin, Bis. Kak Dicky yang jemput aku " jawab gadis cantik itu yang bernama Nissa
" Kamu mah makin cantik aja. Hahah " ucap lelaki yang bernama Bisma tadi
" Gombal ! " ujar Nissa tersipu malu
" Tema apa yang akan kita masukan dalam  Majalah kita minggu ini ? " tanya Lelaki yang bernama Ilham 
" Gak tau, Tema percintaan udah pasaran " sambung cowok cool yang dipanggil Morgan
" So ? " tanya Ilham
" Gimana kalo temanya tentang Misteri-Misteri gitu ! Majalah lain jarang kan menggunakan tema ini ? " sambung Bisma
" Setuju " ucap mereka kompak






*********








" Kamu yakin mau ikut, Niss ? " tanya Bisma
" Yakin lah " ucap Nissa mantab
" Kalo kamu, Bel ? " tanya Ilham
" Aku sih ikut-ikut ajah " jawab Belva
" Semuanya udah siap ! Kita berangkat " ucap Morgan



3 Jam mereka menyusuri jalanan yang ramai sampai jalanan sepi. Dan akhirnya merekapun sampai di tempat tujuan yaitu desa kecil yang sepi.

" Ini desanya ! " ucap Ilham
" Kok sepi sih, Ham ? " tanya Bisma
" Setau aku , ini memang desanya. Tenang dan nyaman kan ? " tanya Ilham
" Ini mah bukan tenang, tapi sepi " ucap Nissa yang mulai angkat berbicara
" Sepertinya gak berpenghuni ! " sambung Belva 
" Ahh, gila kalian. Sepupu aku kan tinggal disini. Dari pada kita debat gak jelas, mending cepat angkat barang-barang kalian. Mobil gak bisa masuk kedalam, jadi kita terpaksa harus jalan sampai rumah sepupuku itu " ucap Ilham
" Mau untung malah buntung " ucap Belva


Sepanjang perjalanan menuju rumah sepupu Ilham , tak sengaja mereka melewati sebuah rumah yang terlihat kotor tak berpenghuni. Ada aura menyeramkan tampak jelas di pandangan Morgan, tapi dia berusaha menyembunyikan apa yang ia rasakan dari teman-temannya.
" Ada yang tak beres dengan rumah itu " batin Morgan


Tak berapa lama mereka pun sampai di rumah kuno berwarna coklat tua.


" Akhirnya sampe juga " ucap Ilham
" Ini rumahnya, Ham ? " tanya Nissa

Tiba-tiba muncul seorang lelaki dari balik pintu.
" Paman " ucap Ilham
" Ajak teman-temanmu masuk, Ham " ucap Pamannya yang bernama Rafael
" Baik, Paman " ucap Ilham seraya masuk ke dalam rumah dan di ikuti oleh teman-temannya


*****



Belva terlihat memandangi keadaan luar desa dari kamarnya

" Nissa, kamu ngerasa ada yang aneh gak di desa dan rumah ini ? " tanya Belva 
" Aneh apa'an ? " tanya Nissa yang tak mengerti
" Gak deh, gak jadi " ucap Belva
" Ada-ada aja deh " ucap Nissa

Tiba-tiba ia melihat seseorang memasuki rumah yang tadi pernah mereka lewati dengan membawa paksa seorang gadis yang sangat dikenalnya.
" Nissa ! " ucap Belva. Seketika itu juga Belva langsung berbalik ketempat dimana Nissa berada tadi. Tapi anehnya, Nissa yang baru dua menit dia lihat tlah menghilang lenyap begitu saja.

Dengan perasaan khawatir Belva keluar kamarnya dan berteriak sekeras-kerasnya meminta bantuan.
" Tolong ! " teriak Belva 
" Ada apa ? " tanya Bisma panik
" Nissa hilang ! " ucap Belva
" Hilang ? Kok bisa ? " tanya Ilham
" Aku gak tau . Tadi aku sempat lihat laki-laki membawa paksa seorang cewek yang persis seperti Nissa ke arah rumah itu " ucap Belva seraya menunjuk ke arah rumah yang ia lihat tadi
" Rumah itu ! " ucap Morgan
Bisma, Ilham, dan Belva langsung berlari menuju rumah tersebut meninggalkan Morgan yang masih mengingat kejadian sebelumnya. 
Dari arah dapur, paman Rafael muncul
" Ada apa ? " tanyanya
" Nissa , teman kami hilang dan di bawa laki-laki misterius ke rumah itu " jelas Morgan
" Mana yang laiinya ? " tanyanya
" Mereka pergi ke rumah itu ! " ucap Morgan
" Gawat ! " ujar Paman Rafael

Paman Rafael berlari menuju rumah tersebut, dan Morgan pun hanya mengekori di belakangnya.





Nissa POV

Kedua kelopak mataku mulai membuka. Gelap ! apa aku buta ! kenapa semuanya gelap ! Bau busuk apa ini ?

Sekejab semua terang, aku melihat seorang laki-laki telah menekan stop kontak.
" Kau sudah sadar ? " tanya lelaki itu
" Siapa kamu ? " tanyaku 
" Aku malaikat pencabut nyawamu ! " tegas lelaki itu
" Aku belum mau mati ! Kau lelaki gila " ujarku 
" Tutup mulutmu, bersiaplah kau akan mati ! " bentak lelaki itu
" Tidak. Toloong ! " teriakku

Lelaki itu tak berkata apa-apa lagi. Yang aku lihat ia mengambil seperti sebongkah kayu yang ujung-ujungnya runcing. Ia terus melangkah maju mendekatku. Aku semakin takut di buatnya, disaat seperti ini kemana teman-teman ku ? Apa mereka tak tau nyawaku terancam !

" Lihat lah sekeliling mu ! " perintahnya

Kaget ! Aku benar-benar kaget, melihat darah berceceran dimana-mana. Ada yang terlihat masih baru, dan ada pula darah yang sudah terlihat membeku di lantai. Ku gerakkan lagi kepala sedikit memutar, aku melihat tubuh manusia yang tertusuk kayu runcing dari kepala sampai ke bawah, menggantung di tali yang di ikatkan pada sudut langit-langit ruangan ini.

" Bagaimana ? " tanya lelaki itu tersenyum sinis 
" Aku mohon , jangan bunuh aku . " ucapku memohon
" Mereka adalah orang-orang kejam yang telah membunuh ayahku dengan sadis. Dan lihat lah, aku telah berhasil menuntut balas pada mereka. Dan kau akan menjadi yang selanjutnya ! " ucap lelaki itu
" Aku mohon, bebaskan aku. Apa salah ku ? " tanyaku
" Sudah ku bilang, semua warga di desa ini harus mati ! " ucap lelaki itu


Author POV


Sebelum Nissa berkata lagi, lelaki itu mengambil aba-aba untuk menussukkan kayu itu tepat di tengah kepala ku. Tapi sedetik sebelum ia berhasil menancapkannya, terdengar suara pintu didobrak dan muncullah 

" Hentikan, Reza ! " ucap paman Rafael
" Kau ! " bentak Reza marah
" Hentikan, semuanya ! Tindakan bodoh mu itu ! " ucap Paman Rafael
" Kau tak perlu mencampuri urusanku. Aku hanya ingin menepati sumpah ku ! Untuk membunuh warga-warga disini terutama KAU ! " ucap Reza
" Lupakan masa lalu mu, Reza. Semuanya hanya kesalahpahaman " ucap Paman Rafael
" Salah paham kau bilang ? Ayahku mati dengan ditusuk dengan 10 tombak masih kau bilang salah paham itu ! " ucap Reza  marah
" Aku yang salah, Reza. Tapi tidak sepantasnya kau membunuh seluruh warga sebanyak ini. Aku lah yang salah telah memfitnah ayahmu. Aku kecewa dengannya karna dia telah menolak cinta adikku sampai-sampai adikku frustasi dan ia bunuh diri ! " ucap Paman Rafael yang kaget melihat banyak jasad tergantung tak bernyawa
" Kau memang sepantasnya mati ! " ucap Reza
Dengan secepat kilat , Reza menussukkan ujung kayu runcing itu tepat didada Paman Rafael.
Dan seketika itu juga Paman Rafael mati. Reza pun berbalik dan mencabut kayu tadi, ia bersiap menusukkan kayu nya ke Nissa.

Dooorrrrr

Satu tembakan keluar dari pistol polisi.
Morgan pun ikut muncul dari belakang. Akhirnya Reza mati dengan satu tembakan. Reza mati dengan semua dendam yang terbalas .


******






Ilham, Nissa, Morgan, Belva, dan Bisma pulang kembali ke daerah mereka. Menyelesaikan terbitan majalah baru yang bertemakan persahabatan dan perjuangan. Mereka bersyukur karna telah selamat dari bahaya itu. Dan mereka juga berdoa agar Reza dan ayahnya juga Paman Rafael tenang di alam sana.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Blogger news

Blogger templates