Pages

Subscribe:

Minggu, 13 Mei 2012

Only You (CERPEN)


Aku berdiri menghadap cermin yang ada di depanku
Aku sungguh terlihat mengerikan tanpamu
Sadarkah kamu akan hal itu !
Cukup sudah luka yang kamu dapat dari Ku

Kamu terlalu sering menangis karna ku
Aku terlalu lemah tak bisa menjagamu
Aku terlalu sakit melihat mu menangis
Jangan buang air suci itu

Terlalu berharga rasanya air itu turun dan mengalir dipipimu
Kamu menangis dalam pelukanku
Tak bisa ku tepis rasa indah di hati
Tapi aku memang tak pantas bersamamu



" Jangan menangis, aku sudah memikirkan semua ini. Kita memang harus berpisah, aku yakin kamu akan bahagia bersama lelaki yang sudah di jodohkan denganmu itu " ucapku dan berlalu pergi.


Sesungguhnya aku tak pergi meninggalkannya sendirian,  aku hanya sekedar bersandiwara.  Aku tau dia tersiksa mencintaiku.  Aku lelaki yang tak baik untuknya.  Aku hanya membuatnya  menangis karna semua sikapku.  Egoku dan semua kekuranganku. Orangtuanya membenciku, menghinaku,  bahkan menghujatku dengan kata-kata kasar.  Terlalu sakit melihatnya bertengkar dengan orangtuanya hanya gara-gara aku. Padahal aku bukanlah siapa-siapa, aku hanya setitik debu yang tak berguna.  Hidupku sulit,  sulit untuk dijalani.  Aku masih mengintip dari kejauhan,  dia masih menangis.  Tak lama, datang seorang lelaki.  Yang aku tau lelaki itu sudah di jodohkan dengan gadisku itu.  Kalau tak salah nama lelaki itu adalah Rangga. Sedangkan gadisku itu bernama, Tata Vannessa. Aku ? Tak perlu aku jelaskan, aku adalah aku! Seorang lelaki bodoh, yang menangis membiarkan gadisnya bersama lelaki lain ! Itu lah aku Reza Anugrah. Aku hanya seorang gembel jalanan yang ditelantarkan orangtuaku di Panti Asuhan. Derita ! Yah aku memang sangat menderita dengan keadaan ini. Hidup sungguh menderitakan. Beruntungnya masih ada wanita yang mencintaiku, mencintaiku dengan tulus. Aku tak berniat memutuskan hubungan ini, aku masih sangat menyayangi gadisku ini. Aku akan selalu berusaha melupakannya dan membiarkannya bahagia dengan orang lain.



*******


Sejenak aku mengerjapkan mataku, aku menggeliat perlahan dan melihat gadisku sedang duduk di samping kasurku sambil membawa sarapan. Yah, pekerjaannya setiap pagi hanyalah itu. 

" Udah bangun ? " tanyanya lembut.
" Hoam, baru bangun kok " jawabku.
" Mandi dulu sana " suruhnya.

Aku langsung mencomot roti isi yang disiapkannya untuk ku. Tak lupa aku meneguk susu manis, semanis wajahnya.Aku bangun dan bergegas ke kamar mandi. Kulihat dia membersihkan kamarku yang super duper berantakan. Setelah 15 menit aku mandi, aku langsung bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

" Za, kamu nanti pulang jam berapa ? " tanyanya sambil memasangkan dasi dileherku.
" Aku akan pulang lebih awal, setelah itu aku akan mengajakmu pergi. Bagaimana ? " tawarku.
" Terserah saja " ucapnya sambil terkekeh geli tak jelas.
" Kalau begitu aku pergi dulu yah, bye " ucapku dan mencium lembut keningnya.

Bahagia, aku bahagia sekali ternyata gadis  impianku Tata Vannessa sekarang tlah menjadi istriku. Hidup memang indah. Banyak kupu-kupu berterbangan di hatiku, bunga-bunga pun bermekaran indah. Akhirnya sampai lah aku di sebuah perusahaan. Yah ini perusahaanku, setiba di depan kantor. Seorang Security menyambut baik kedatanganku, ia langsung membuka pintu mobilku. Aku pun turun dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Walaupun sudah sukses aku tetap tidak mau bersombong diri. Aku mulai melangkah memasuki kantorku. Semua pegawai menyapaku ramah seperti hari-hari lainnya. Sempurna, hidupku memang sempurna. Tak ada hal yang sempurna kecuali hidupku. Aku mencintai hidupku dan istriku. Hari ini aku memang tak mempunyai jadwal meeting, jadi aku akan menepati janjiku pada istriku. Aku akan membawanya ketempat yang indah, seindah hidupku. 


Memandangnya aku hanya tersenyum
Aku tersenyum malu dan tenggelam
Kamu menatapku dengan sedih
Tatapan yang sama sekali tak ku mengerti

Adakah yang salah pada diriku
Hidup kita begitu indah
Berebut kasih sayang yang akan menjadi satu
Ku mohon ikut tersenyum

Impianku memilikmu selamanya
Tanpa ada hambatan serta penghalang
Dimana dunia terlihat sempurna
Dan penderitaanpun tak datang



" Aku pulang " teriakku.
" Kau sudah pulang, sayang. Cepat sekali ! " ucapnya.
" Jangan banyak bertanya, sebaiknya cepat berdandan yang cantik, Kita akan pergi sekarang " ungkapku.

Ku lihat ia hanya tersenyum bingung kearah ku. Aku hanya menyambut senyumnya dengan senyumku yang menggoda. Seakan tau kebiasaanku, dia segera masuk kekamar untuk mengganti pakaiannya. Cukup lama aku menunggu dan cukup menyesal aku menyuruhnya untuk berdandan yang cantik. Aku tak suka menunggu.

" Huh" dengusku kesal.
" Tadaaa " serunya mengagetkanku.
Aku hanya mampu diam tak dapat berkata apa-apa. Cantik. Gadisku ini begitu cantik. 
" Maaf yah, membuatmu menunggu lama " sesalnya.
" Lima tahunpun aku rela menunggu demi mu " ucapku.
Yang ku tau reaksinya hanya tertawa. Segera kutarik pelan tangannya menuju mobil. Aku akan memperlakukannya melebihi seorang putri dari kerajaan manapun. Tata Vannessa dialah hidupku, bukan bagian tapi seluruhnya. Seluruh hidupku.




*********




Lama kami terdiam memandangi langit malam. Anehnya tak ada satu bintang pun yang bertebaran. Mungkin bintang sedang  tertidur. Sial, pupus harapanku ingin meminta harapan pada bintang jatuh. Jangankan jatuh, bintangnya pun tak mau hadir. Pertanda buruk kah semua ini ? Aku menunggu saat-saat terbaik dalam hidupku, membuat permintaan bersama gadisku. Aku hanya ingin meminta untuk hidup bahagia selamanya. Gadisku itu hanya memandang nanar langit malam yang kelam. Perlahan air mataku jatuh, aku terlihat nampak bodoh. 

" Sayang, bolehkah aku bertanya ? " ucapnya memulai percakapan.
" Tentu, boleh. Aku akan menjawab semua pertanyaanmu, Tuan Putri " ujarku sambil terkekeh.
" Apa kau berjanji tak kan meninggalkanku ? " tanyanya.
Aku hanya diam, memandang lekat-lekat setiap lekuk wajahnya. Aku sedikit berpikir, begitu bodohkah aku akan meninggalkannya. Istriku itu masih menunggu jawabanku ia menatapku seperti ingin mengatakan cepat-jawab-pertanyaanku-itu.
" Hahaha, aku berjanji tak kan pernah meninggalkanmu, sayang " ucapku.
Dia hanya tersenyum penuh kebahagiaan. Mungkin!

Aku hanya berharap
Cinta kita akan abadi
Seabadi harapan kita
Seabadi kasih sayang kita

Aku hanya menginginkan saat-saat ini
Saat indah bersamamu
Saat indah yang aku nantikan
Saat indah yang akan terkenang

Seakan membisu aku terdiam
Ditempat ini aku akan menceritakan
Kata-kata cinta tak sanggup terucapkan
Sepertinya ingatan indah tak terlupakan



" Apa kau haus ? " tanya ku.
" Iyah, mungkin sedikit haus " jelasnya.
" Tunggulah disini aku akan membelikan minuman untukmu " ucapku seraya bergerak bangkit dari tempatku.
" Jangan. Tak perlu, kita pulang saja " ucapnya.
" Tidak, aku masih ingin menghabiskan malam indah ini hanya bersamamu. Kau cukup duduk saja disini, aku akan membelikan minuman untukmu " ucapku dan berlari pergi.

Aku masih menatapnya dari toko kecil tempat ku membeli minuman, memang tak jauh mungkin berseberangan. Dia kembali menatapku sedih. Aku semakin tak mengerti di buatnya. Setelah memberikan uang, aku kembali berlari . Aku masih fokus menatap gadisku itu. Tanpa kusadari, ada sebuah mobil melaju kencang  dan berhasil menyenggol tubuhku. Mungkin bukan menyenggol tapi menghantam tubuhku. Aku benar-benar rapuh, aku tak bisa bertahan. Sakit terasa di sekujur tubuhku, pandanganku kabur dan perlahan menghilang. Semuanya gelap !



********


Aku hanyut ke dalam ingatanku
Aku berputar seputar ini sampai akhir
Kau masih menggenggam ku dengan erat
Meskipun aku tidak bisa melihatmu lagi

Aku memohon agar bisa melihat mu lagi
Aku memohon agar aku di berikan kesempatan
Aku memohon agar aku bisa bertahan
Hanya permohonan dan sebuah harapan

Hatiku yang perih
Berteriak untuk ku agar bisa menemukanmu
Dimana kamu ?
Kau tidak bisa mendengarku ?
Untuk ku ...


Aku ada di ruangan serba putih, anehnya aku melihat seorang lelaki. Lelaki itu adalah Rangga. Ia lelaki yang di jodohkan dengan Tata Vannessa. Kenapa dia ada disini ? Perlahan aku bisa mendengar suara tangisan, tangisan kesedihan. Aku mencoba membuka mataku lebih lebar. Tapi itu sulit, sangat menyakitkan. Akhirnya aku hanya dapat terpejam dan mendengarkan suara tangisan gadisku. Aku memang lemah, berkali-kali aku membuat gadisku menangis, dan sekarang lagi. Ia menangisiku. Samar-samar kudengar tangisannya.

" Jangan tinggalin aku, Reza. Apa kau lupa dengan janjimu? Kau juga akan menikahiku bukan ? Kenapa kau pergi, aku tak pernah bisa hidup tanpamu. Aku tak bahagia tanpamu, Reza. Bangunlah. Bangunlah. Aku tau kau mencintaiku, kau berkata bohong bila ingin melupakanku. Aku ada disini, bangunlah. Buka matamu untukku ! " ucapnya parau.
Tunggu, tadi dia mengatakan aku akan menikahinya. Akan ? Bukannya kami sudah menikah ! Aku berusaha mengingat, memutar ingatanku. Meski sulit  aku tetap mencobanya. Dan berhasil aku memang mengingatnya. Aku ingat saat aku memutuskan hubungan dengan gadis ku ini. Aku ingat setelah melihatnya pergi bersama Rangga, aku berlari. Aku berlari tak tentu arah. Dan aku tertabrak, aku kecelakaan. Aku mengalami koma, dan selama koma itu aku bermimpi tentang khayalan aku menikah dengan gadisku. Dan sekarang aku terbaring lemah tak berdaya. Sakit sekali rasanya, aku tak bisa bertahan. Aku merasakan sakit itu, sakit itu yang menambah penderitaanku. Tangisan gadisku, sakit semakin sakit . Aku hanya berharap gadisku bahagia.


Tiiiiiiiiiiiiittttttttttt.


Terdengar suara dari alat canggih itu. Alat yang tertempel di badanku. Aku mati, yah aku mati. Maafkan aku Tata, aku pergi meninggalkanmu. Aku tak menepati janji itu. Janji kita bersama .



Aku berdoa saat jantung sakit
Jika kita masih bisa bertemu ketika hujan berhenti
Aku sangat sengsara sekarang
Meninggalkan kamu membuat saat ini aku menderita

Jika Aku bisa kembali pada saat itu 
Ungkapan dari aku yang hanya kamu dapat mendengarkan
Ungkapan Aku merindukanmu, mencintaimu
Ungkapan yang mengatakan aku ingin memelukmu

Aku selamanya bersama kamu
Aku selamanya mencintaimu
Walau raga tlah mati
Hati ku masih teruntukmu



END 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Blogger news

Blogger templates