Pages

Subscribe:

Jumat, 10 Februari 2012

Akhir Cinta Rara


Maaf kalau jelek 
Saya hanya penulis yang menuangkan ide cerita ke dalam gelas 
Hahahah XD
Cerita ini adalah hasil dari imajinasi, dan bukan kenyataan . So, tolong karya saya di hargai sedikit saja.
Terimakasih jika sudah mau berpartisipasi






















 " Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu yah, nanti pulang aku akan menjemputmu !! " ucap seorang lelaki gagah itu
" Baiklah ! hati-hati di jalan yah !! " ucap gadis yang ada di hadapannya
Sang lelaki pun nampak pergi dari pandangan gadis itu , dan sempat tersenyum manis

" Hai, Ra " panggil salah seorang gadis 
" Ehh , kamu Na . Ada apa ?? " tanya gadis satunya 
" Tidak ada apa-apa kok . Sekarang kita masuk ke kelas yuk ! " ajak gadis itu

Mereka pun pergi menuju ke kelas nya . Gadis yang bersama lelaki tadi bernama Rara , sedangkan lelaki itu adalah Ilham. Yang tak wajar adalah hubungan mereka berdua . Mungkin bisa di bilang hubungan yang aneh. Karna Rara adalah seorang anak dari keluarga miskin sedangkan Ilham adalah orang yang bisa di golongkan sebagai orang  kaya, yang mendapatkan banyak uang dari hasil kerjaan yang tidak sepantasnya ia lakoni itu . Ilham adalah seorang teroris atau juga bisa di bilang sebagai perakit bom yang mahir . Ilham adalah buronan polisi , nama Ilham pun setiap menit dan jam nya selalu berganti-ganti . Layaknya teroris Ilham selalu waspada di setiap kesempatan. Ilham adalah tipe lelaki yang setia. Dia sangat mencintai Rara, dan apapun akan dilakukannya demi Rara . Walaupun sebenarnya orangtua Rara tidak menyetujui hubungannya dengan Ilham. Dan gadis yang tadi memanggil Rara adalah Rena. Ia teman sekaligus sahabat baiknya Rara.



" Kau masih tetap berpacaran dengan Ilham, Ra ?? " tanya Rena pada sahbatnya itu
" Tentu, aku sangat menyayanginya " ucap Rara singkat
" Tapi kau tau kan bahwa pekerjaan yang di ambil Ilham itu adalah kesalahan besar ?? " tanya Rena yang kembali bertanya
" Aku sangat tau itu. Dan kadang aku setiap detik juga dilanda rasa takut jika Ilham tertangkap oleh polisi !! " ungkap Rara 
" Itulah yang aku takutkan. Meski kau dan Ilham saling menyayangi, tapi semua itu tak bisa lepas dari masalah hidupnya Ilham sendiri " ungkap Rena 
" Aku sudah berpuluh kali mengingatkannya, agar ia berhenti menjadi teroris dan perakit bom. Tapi kau sendiri tau kan, Ilham adalah orang yang keras kepala " keluh Rara
" Aku mengkhawatirkan hubungan kalian yang akhirnya nanti mengenaskan " ucap Rena
" Maksud mu apa ? " tanya Rara yang terlihat bingung di buat sahbat nya itu
" Cepat atau lambat Ilham pasti tertangkap " ucap Rena
" Jadi kau menginginkan Ilham tertangkap Polisi ?? " tanya Rara yang sedikit meninggikan suaranya
" Tidak,, Maksud ku begini, polisi di Indonesia itu sudah di tebarkan di hampir seluruh tempat bahkan juga di kota terpencil " jelas Rena
" Aku mencintai Ilham, Ren . Aku tak mau kehilangannya " ucap Rara lirih
" Aku mengerti apa yang kau rasakan, Ra . Tapi itulah kenyataan yang nantinya harus kalian berdua hadapi " ucap Rena menenangkan sahabat nya itu
" Aku akan berusaha untuk mempertahankan hubunganku ini " terang Rara
" Ya sudah, kau tak perlu menangis lagi " ucap Rena yang menghapus tetesan kecil air mata Rara




*************


Rara bersiap-siap untuk segera pulang dari arena kampus yang sedikit membuatnya terbosan-bosan . Mendengarkan ocehan dosennya tentang bahaya teroris membuat telinganya terasa panas terbakar api.

Tak menunggu lama , Rara pun bergegas keluar dari ruangan itu bersama sahabatnya Rena menuju gerbang kampus. 
Tapi, terlihat dari kejauhan sesosok laki-laki yang bergaya cool sedang berdiam menunggunya .

" Sudah lamakah kau menunggu ku ?? " tanya Rara 
" Tak apalah , sekarang ayo kita pulang " ucap lelaki itu , yakni Ilham
" Hahahah, baiklah !! Ren, aku pulang duluan yah ! " ucap Rara 
" Ya, kami pulang duluan. " sambung Ilham
" Ooohh .. terserahlah . Tapi hati-hati di jalan ya !! dan kau Ilham, jangan lupa jaga sahabatku ini , Oke !! " ucap Rena sambil menunjukkan jari jempolnya















Tak membutuhkan waktu lama , Rara dan Ilham telah sampai di rumah tua yang kusam. Tetapi inilah tempat peristirahatan Rara dan keluarganya. Dulu Ilham pernah ingin membelikan Rara rumah yang mewah, tapi Rara menolaknya dengan halus. Dan karna sifat Rara ini, Ilham semakin menyukai Rara.


" Terimakasih telah mengantarku, Ham . Dan jaga dirimu baik-baik yah !! " ungkap Rara di depan 
" Tenang saja , seharusnya aku yang mengatakan itu padamu " ucap Ilham dan berlalu pergi dari hadapan kekasihnya itu





***********





Rara terbangun dari tidur siangnya itu , Ia melihat jam gitar kecilnya , hadiah dari Ilham untuknya . Jam itu menunjukkan pukul 3 sore. 

" Rara, kamu udah bangun, Nak ??? " tanya wanita dari ruangan dapur
" Sudah, Bu " jawab Rara dan beranjak dari tempat tidurnya
" Tolong Ibu, Nak " ucap Ibunya 
" Baiklah " ujar Rara yang sesegera mungkin menolong ibunya itu



Sekitar jam 7 malam. Makanan pun telah siap di atas meja kecil di ruang dapurnya itu. Terlihat keluarga Rara sedang makan asik menikmati makanan yang seadanya , meskipun hanya tahu, tempe, sayur-sayur an dari kebun belakang rumahnya, bersama sambal yang selalu hadir. 


Praaanggg
Piring yang tak sengaja di senggol dari Rara terjatuh berurai dimana-mana. Perasaan Rara tak enak.
Dan benar saja, suara riuh terdengar dari rumahnya . Sepertinya di luar sedang terjadi bentrok masa atau demo dan apalah . Tapi yang anehnya , setahu Rara di daerah perkampungan rumahnya ini selalu tentram dan damai. Cekcok mulut pun tak pernah terdengar . 
Karna rasa ingin tau yang tinggi Rara pun berniat pergi keluar di ikuti Ibu, Bapak, dan Adiknya.


Seorang warga berjalan melewati mereka.
" Pak , ada apa ini ?? " tanya Bapak nya Rara yang penasaran
" Di depan perempatan jalan sana , ditemukan teroris sekaligus perakit bom terkenal itu. Ia tertangkap oleh kawanan polisi yang sedang berjaga-jaga. Karna, teroris itu memberontak. Akhirnya. Polisi memberikan beberapa tembakan pada kaki, jantung dan lengannya. " ungkap seorang warga itu
" Ilham ?? " ucap Rara tanpa kendali
" Betul, neng . Nama teroris nya memang Ilham. Sekarang mungkin , dia sudah terkapar mati di bunuh massa. Kalian tau kan Ilham itu telah menghancurkan pulau Kalimantan Dan Jawa . Polisi pun tak mampu menahan amukan massa yang tak terima dengan perlakuan teroris itu . Tapi anehnya , sang Teroris itu membawa sebuah kotak yang berisikan kalung permata . Mungkin, untuk pacarnya . Saya pergi dulu yah . " ucap seorang warga itu dan pergi menjauh dari Rara

Tetesan air mata deras , terus mengalir dipipinya .
Teroris ??
Perakit bom ??
Ilham ??
Mati ??
Peluru ??
Amukan massa ?
Dan kalung permata ??
" Ohh, Tuhaan . Kenapa semua ini terjadi ?? " teriak Rara 
Karna merasa iba, sang Ibu memeluk anaknya yang tengah menangisi kekasihnya itu 




********

Bulir-bulir air mata yang masih menetes terus saja mengalir tak terhenti . 
Kini kekasihnya telah pergi menjauh darinya, bukan untuk sementara tetapi untuk selamanya.
Penyesalan akan pekerjaan Ilham membuatnya membenci Teroris.
Rara terlanjur mencintai Ilham sepenuhnya.
Dan kini , hanya keluarga dan sahabatnya lah yang mengerti perasaan nya saat ini .
Sampai kejadian mengenaskan ini harus Rara alami .
" Sudahlah , Ra . Semuanya tlah terjadi . Biarkan Ilham tenang . " ucap Rena yang berada di samping Rara
" Aku mencintaimu Ilham ." ucap Rara seraya mencium Nisan dan pergi meninggalkan pemakaman itu





     ========== END =========


Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Blogger news

Blogger templates